Saturday, October 22, 2011

KOPI ISENG

22 Oktober 2011

Sungguh dahsyat pengaruh secangkir kopi Mandailing dalam merusak tatanan jam tidur seseorang, setidaknya bagi saya yang masih berjuang untuk memejamkan mata dengan niat yang tulus untuk menyelinap dari dunia kesadaran. Sia-sia!
Setelah dipikir-pikir, tak jelas juga apa maksud saya menyeduh kopi menjelang tengah malam tadi yang akhirnya berakibat fatal bagi siklus tidur dinihari ini. Hanya saja ada semacam kerinduan aneh untuk membaui aromanya yang memikat, sekaligus penasaran memandang penampakannya pada saat bersenyawa dengan air mendidih lalu tiba-tiba melahirkan lapisan buih berwarna putih kecoklatan dipermukaan gelas. Setelah mengaduknya dengan sesendok gula dan diseruput pelan- pelan. Apakah sedemikian nikmat? Ah, nggak juga.... Menghilangkan haus dahaga? Jelas tidak..... Lalu kenapa minum kopi? Nah itu dia.....
Manusia memang sering iseng. Mungkin karena terlanjur lahir dengan aliran sungai kreatifitas yang terus berkembang dari waktu ke waktu dan tak selalu dapat menemukan saluran yang benar, ia mengalir ke parit keisengan itu. Kebiasaan merokok, minum kopi, dan begadang saban malam adalah contoh nyata dari keisengan tadi. Sebagaimana hukum alam, semua aliran sungai menuju ke laut, begitu pula keisengan . Contoh-contoh keisengan tengah malam yang tidak jelas juntrungannya itu pada akhirnya akan mengalir ke samudera masalah – terutama kesehatan. Bagaimana jika tiba-tiba jantung kita secara iseng-iseng mogok berdenyut?
Saya memutuskan untuk tetap minum kopi, tapi bukan karena iseng. Saya menyukainya.

No comments:

Post a Comment